Berbagai masalah yang terdapat di lautan mengingat Indonesia merupakan negara maritim yang memiliki luas lautan tropis terluas di dunia. Merupakan kompleksitas ketika negara ini memiliki permasalahan kelautan yang sebenarnya harus kita jadikan sebuah sumber daya yang harus di gali untuk kepentingan bangsa dan negara.
Program Studi Ilmu Kelautan, memiliki tujuan umum menghasilkan tenaga sarjana yang memiliki bidang keahlian ilmu kelautan untuk tujuan pembangunan nasional, yang mampu menerapkan prinsip-prinsip keilmuan sesuai perkembangan sains dan teknologi. Sementara tujuan khususnya menghasilkan tenaga sarjana yang mampu menerapkan bioteknologi dalam rangka memanfaatkan dan melestarikan sumberdaya hayati laut.
Mata kuliah yang diberikan meliputi, antara lain; aspek biologi, ekologi, konservasi, perikanan, geologi, fisika, kimia, dan matematika yang berjumlah 145 SKS. Aktivitas perkuliahan didukung oleh dosen yang terdiri dari 5 orang Sarjana; 19 orang Master; 4 orang Doktor, dan 4 orang Profesor.
Untuk mendukung perkuliahan, kampus Ilmu Kelautan juga memiliki fasilitas Stasiun Penelitian Ilmu Kelautan yang sedang di bangun di daerah Pangandaran, Laboratorium Ilmu dan Teknologi Kelautan (TIK), serta sejumlah peralatan, antara lain: GPS, sonar, dan alat pengukur kualitas air. Meski baru beroperasi sejak 2006, Ilmu Kelautan Unpad telah menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, diantaranya: Tokyo University of Marine Science and Technology, Jepang; University of Skovde, Swedia; University of Ghent, Belgia; University of Reading, Inggris; Pemda Kab. Ciamis; Dishidros; BPPT; dan P3GL.
Prospek kerja lulusan Ilmu Kelautan antara lain menjadi tenaga profesional di LIPI, Balai Penelitian, DKP, Dinas Perikanan dan Kelautan, Lingkungan Hidup, Pelabuhan, Pengeboran Minyak di inshore dan offshore, Perusahaan Perikanan, LSM, dan Dosen. Selain itu, alumni Ilmu Kelautan Unpad juga dapat melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi di bidang Marine Sciences ataupun di lintas ilmu lainnya.