25 November,.... Aku menganggap ini adalah salah satu hari paling spesial dalam hidupku,
4 kali kita melewati tanggal ini bersama-sama. Selalu ada kenanagan disetiap mommentnya, tak ubahnya seperti malam ini. Mengenang semua yang telah terlewatkan bersama..
25 November 2010 ini aku sampaikan sebuah ingatan dalam tulisanku, aku tak menyalahkan bahwa kita 2x 25 November tidak bisa bertemu seperti 2x 25 November yang lalu, memang terpisah jarak dan waktu, ini bukan masalah yang berarti (aku harap begitu)..
1. Berteriak-teriak di malam hari, membuatkan album lagu-lagu yang kuciptakan untuk dia, untuk ulang tahunnya. Dengan segala upaya, aku tersenyum jika mengingat itu semua, masih ada tertinggal perasaan yang dulu ku rasakan disini. Senang rasanya bisa berbincang denganmu, aku bersyukur memiliki kenangan, memiliki cinta. Pagi yang terasa berat untukku membuka mata, akan tetapi harus ku harus pergi ke sekolah dan memberikan apa yg akan aku beri (album lagu-lagu ciptaanku).
2. Dia meniup Kue Ulang Tahun, aku ada membacakan do'a untuknya sebelum meniup lilin dan di amini teman-teman sekelasku yang ikut memeriahkan. Aku ingat dan selalu ingat apa yang telah kita lewatkan. Perasaan masih aku simpan foto-foto itu di diskku.
3 dan 4 sama seperti 25 November kali ini, ragaku belum bisa menemani ramainya hari jadimu.. mudah-mudahakn yang ke 5 bisa dilewati bersama di kotamu - JAMBI,, amien.. dan yang seterusnya kita bisa lewati bersama-sama..
Kadonya menyusul ya bun, kalau kita ketemu lagi pasti aku berikan, gak bisa buru2 soalnya takut di gelapkan sama agen titipan kilat bahaya, soalnya isi kadonya berharga banget kalau ilang ga tau deh gimana jadinya.. ^^ Aku sayang kamuuu..
SELAMAT ULANG TAUHUN yang ke - 21 my little fairy LICHA FERYAGI UTAMI
Doanya semoga sehat selalu, di mudahkan urusannya, kuliahnya, dibukakan pintu rizkinya, dan semoga apa yang dicita citakan lekas tercapai.. amien.
Pesanku pertahankan apa yang ada dan raih apa yang kamu belum miliki !!!
Terimakasih SMS ini telah menguatkan mimpi kita yang perlu segera diwujudkan :)
BUMI kita dikelilingi oleh dua lautan yang sangat luas, lautan udara dan lautan air. Keduanya berada dalam keadaan bergerak yang tetap, dibangkitkan oleh energi dari matahari dan gaya gravitasi Bumi. Gerakan-gerakan mereka saling berhubungan. Angin memberikan energinya ke permukaan laut sehingga menghasilkan arus laut, dan arus laut membawa energi panas dari satu lokasi ke lokasi lainnya, mengubah pola temperatur permukaan Bumi dan juga mengubah sifat-sifat fisis udara di atasnya.
Di laut terbuka, air laut digerakan oleh dua sistem angin. Di dekat khatulistiwa, angin pasat (trade wind) menggerakkan permukaan air ke arah barat. Sementara itu, di daerah lintang sedang (temperate), angin barat (westerlies wind) menggerakkan kembali permukaan air ke timur. Akibatnya di samudera-samudera akan ditemukan sebuah gerakan permukaan air yang “membundar”. Di belahan bumi utara, angin ini membangkitkan arus yang bergerak searah jarum jam, sementara itu di belahan bumi selatan dia bergerak berlawanan arah jarum jam.
Arus laut, baik yang di permukaan maupun di kedalaman, berperan dalam iklim di Bumi dengan cara menggerakkan air dingin dari kutub ke daerah tropis dan sebaliknya. Sistem arus global yang mempengaruhi iklim di Bumi ini biasa disebut sebagai Great Ocean Conveyor Belt atau dalam bahasa Indonesia biasa disebut sebagai “Sabuk Arus Laut Dunia”.
Air laut selalu dalam keadaan bergerak. Arus laut bergerak tak ubahnya arus di sungai, gelombang laut bergerak dan menabrak pantai, dan gaya gravitasi bulan dan matahari mengakibatkan naik turunnya air laut dan biasa disebut sebagai fenomena pasang-surut laut. Arus laut tercipta karena adanya pemanasan di beberapa bagian Bumi oleh radiasi sinar matahari. Air yang lebih hangat akan “mengembang”, membuat sebuah kemiringan (slope) terhadap daerah sekitarnya yang lebih dingin, dan akibatnya air hangat tersebut akan mengalir ke arah yang lebih rendah yaitu ke arah kutub yang lebih dingin daripada ekuator.
Berikut ini adalah persebaran arus laut di dunia,
a. Di Samudera Pasifik
1) Di sebelah utara khatulistiwa
a) Arus Khatulistiwa Utara, merupakan arus panas yang mengalir menuju ke arah barat sejajar dengan garis khatulistiwa dan ditimbulkan serta didorong oleh angin pasat timur laut.
b) Arus Kuroshio, merupakan lanjutan arus khatulistiwa utara karena setelah sampai di dekat Kepulauan Filipina, arahnya menuju ke utara. Arus ini merupakan arus panas yang mengalir dari utara Kepulauan Filipina, menyusur sebelah timur Kepulauan Jepang dan terus ke pesisir Amerika Utara (terutama Kanada). Arus ini didorong oleh angin barat.
c) Arus Kalifornia, mengalir di sepanjang pesisir barat Amerika Utara ke arah selatan menuju ke khatulistiwa. Arus ini merupakan lanjutan arus kuroshio, termasuk arus menyimpang (pengaruh daratan) dan arus dingin.
d) Arus Oyashio, merupakan arus dingin yang didorong oleh angin timur dan mengalir dari selat Bering menuju ke selatan dan berakhir di sebelah timur Kepulauan Jepang karena ditempat ini arus tersebut bertemu dengan arus Kuroshio (terhambat oleh kuroshio). Di tempat pertemuaan arus dingin Oyashio dengan arus panas Kuroshio terdapat daerah perikanan yang kaya, sebab plankton-plankton yang terbawa oleh arus Oyashio berhenti pada daerah pertemuaan arus panas Kuroshio yang hangat dan tumbuh subur.
2) Di sebelah selatan khatulistiwa
1) Arus Khatulistiwa Selatan, merupakan arus panas yang mengalir menuju ke barat sejajar dengan garis khatulistiwa. Arus ini ditimbulkan atau didorong oleh angin pasat tenggara.
2) Arus Humboldt atau Arus Peru, merupakan lanjutan dari sebagian arus angin barat yang mengalir di sepanjang barat Amerika Selatan menyusur ke arah utara. Arus ini merupakan arus menyimpang serta didorong oleh angin pasat tenggara dan termasuk arus dingin.
3) Arus Australia Timur, merupakan lanjutan arus khatulistiwa selatan yang mengalir di sepanjang pesisir Australia Timur dari arah utara ke selatan (sebelah timur Great Barrier Reef).
4) Arus Angin Barat, merupakan lanjutan dari sebagian arus Australia timur yang mengalir menuju ke timur (pada lintang 30 derajat - 40 derajat LS) dan sejajar dengan garis ekuator. Arus ini didorong oleh angin barat.
b. Di Samudera Atlantik
1) Di sebelah utara khatulistiwa
1) Arus Khatulistiwa Utara, merupakan arus panas yang mengalir menuju ke barat sejajar dengan garis khatulistiwa. Arus ini ditimbulkan dan didorong angin pasat timur laut.
2) Arus Teluk Gulfstream, merupakan arus menyimpang yang segera diperkuat oleh dorongan angin besar dan merupakan arus panas. Arus khatulistiwa utara (ditambah dengan sebagian arus khatulistiwa selatan) semula masuk ke Laut Karibia terus ke Teluk Mexiko dan keluar dari teluk ini melalui Selat Florida (sebagai Arus Florida). Arus Florida yang segera bercampur dengan Arus Antillen merupakan arus besar yang mengalir di sepanjang pantai timur Amerika Serikat ke arah timur. Arus inilah yang disebut arus teluk sebab sebagian dari arus ini keluar dari teluk Meksiko.
3) Arus Tanah Hijau Timur atau Arus Greenland Timur, merupakan arus dingin yang mengalir dari laut Kutub Utara ke selatan menyusur pantai timur Tanah Hijau. Arus ini didorong oleh angin timur (yang berasal dari daerah kutub).
4) Arus Labrador, berasal dari laut Kutub Utara yang mengalir ke selatan menyusuri pantai timur Labrador. Arus ini didorong oleh angin timur dan merupakan arus dingin, yang pada umumnya membawa ”gunung es” yang ikut dihanyutkan.
5) Arus Canari, merupakan arus menyimpang dan termasuk arus dingin. Arus ini merupakan lanjutan sebagian arus teluk yang mengubah arahnya setelah pengaruh daratan Spanyol dan mengalir ke arah selatan menyusur pantai barat Afrika Utara.
2) Di sebelah selatan khatulistiwa
a) Arus Khatulistiwa Selatan, merupakan arus panas yang mengalir menuju ke barat, sejajar dengan garis khatulistiwa. Sebagian dari arus ini masuk ke utara (yang bersama-sama dengan arus Khatulistiwa Utara ke Laut Karibia) sedangkan yang sebagian lagi membelok ke selatan. Arus ini ditimbulkan dan didorong oleh angin pasat tenggara.
b) Arus Brazilia, merupakan lanjutan dari sebagian arus angin barat yang mengalir ke arah selatan menyusuri pantai timur Amerika Selatan (khususnya Brazilia). Arus ini termasuk arus menyimpang dan merupakan arus panas.
c) Arus Benguela, merupakan lanjutan dari sebagian arus angin barat, yang mengalir ke arah utara menyusuri pantai barat Afrika Selatan. Arus ini merupakan arus dingin, yang akhirnya kembali menjadi Arus Khatulistiwa Selatan.
d) Arus Angin Barat, merupakan lanjutan dari sebagian Arus Brazilia yang mengalir ke arah timur (pada lintang 30 derajat - 40 derajat LS) sejajar dengan garis ekuator. Arus ini didorong oleh angin barat dan merupakan arus dingin.
c. Di Samudera Hindia
1) Di sebelah utara khatulistiwa
Arus laut samudera ini keadaannya berbeda dengan samudera lain, sebab arah gerakan arus tak tetap dalam setahun melainkan berganti arah dalam 1/2 tahun, sesuai dengan gerakan angin musim yang menimbulkannya. Arus-arus tersebut adalah sebagai berikut.
a) Arus Musim Barat Daya, merupakan arus panas yang mengalir menuju ke timur menyusuri Laut Arab dan Teluk Benguela. Arus ini ditimbulkan dan didorong oleh angin musim barat daya. Arus ini berjalan kurang kuat sebab mendapat hambatan dari gerakan angin pasat timur laut.
b) Arus Musim Timur Laut, merupakan arus panas yang mengalir menuju ke barat menyusuri Teluk Benguela dan Laut Arab. Arus ini ditimbulkan dan didorong oleh angin musim timur laut. Arus yang terjadi bergerak agak kuat sebab di dorong oleh dua angin yang saling memperkuat, yaitu angin pasat timur laut dan angin musim timur laut.
2) Di sebelah selatan khatulistiwa
a) Arus Khatulistiwa Selatan, merupakan arus panas yang mengalir menuju ke barat sejajar dengan garis khatulistiwa yang nantinya pecah menjadi dua (Arus Maskarena dan Arus Agulhas setelah sampai di timur Madagaskar). Arus ini ditimbulkan dan didorong oleh angin pasat tenggara.
b) Arus Maskarena dan Arus Agulhas, merupakan arus menyimpang dan merupakan arus panas. Arus ini juga merupakan lanjutan dari pecahan Arus Khatulistiwa Selatan. Arus Maskarena mengalir menuju ke selatan, menyusuri pantai Pulau Madagaskar Timur. Arus Agulhas juga mengalir menuju ke selatan menyusuri pantai Pulau Madagaskar Barat.
c) Arus Angin Barat, merupakan lanjutan dari sebagian arus angin barat, yang mengalir ke arah utara menyusur pantai barat Benua Australia. Arus ini termasuk arus menyimpang dan merupakan arus dingin yang akhirnya kembali menjadi Arus Khatulistiwa Selatan. (iah/berbagai sumber)
Washington, AS (ANTARA/Reuters) - Angin dari timur yang berhembus kencang dikabarkan membantu terbelahnya Laut Merah oleh Nabi Musa seperti yang tertulis pada kitab suci agama Samawi, kata para ilmuwan Amerika Serikat, Selasa.
Simulasi komputer memperlihatkan bagaimana angin dapat menghempaskan air laut sehingga mencapai dasar lautan dan membentuk laguna, kata kelompok peneliti di Badan Nasional Penelitian Atmosfir dan Universitas Colorado di Boulder.
"Simulasi tersebut hampir cocok dengan bukti pada rombongan Musa," kata pemimpin penelitian itu, Carl Drews dari NCAR.
Menurut Carl, berdasarkan ilmu fisika, angin dapat menghempaskan air menjadi sebuah jalur yang aman untuk dilintasi karena sifatnya yang luwes, kemudian kembali mengalir seperti semula.
Menurut tulisan dari kitab suci Islam maupun Kristen, Nabi Musa AS. memimpin umat Yahudi keluar dari Mesir atas kejaran Firaun pada 3.000 tahun yang lalu. Laut Merah saat itu terbelah sementara untuk membantu rombongan Musa melintas dan langsung menutup kembali, menenggelamkan para tentara Firaun.
Drews dan kelompoknya meneliti tentang angin topan yang berasal dari Samudera Pasifik menciptakan badai besar yang dapat menghempaskan air di laut dalam.
Kelompoknya menunjukkan kawasan selatan Laut Mediterania yang diduga menjadi tempat penyeberangan itu, dan memaparkan bentuk tanah yang berbeda karena terbentuk setelahnya serta memicu isu mengenai lautan yang terbelah.
Pemaparan tersebut membutuhkan bentuk tapal kuda Sungai Nil dan laguna dangkal di sepanjang garis pantai. Hal ini memperlihatkan angin berkecepatan sekitar 101 kilometer per jam yang berhembus selama 12 jam, dapat menghempaskan air pada kedalaman sekitar dua meter.
"Laguna itu memiliki panjang sejauh 3-4 kilometer dan lebar sejauh lima kilometer yang terbelah selama empat jam," kata mereka di dalam Jurnal Perpustakaan Umum Ilmu Pengetahuan, PloS ONE.
"Masyarakat telah dibuat kagum atas cerita pembelahan laut itu, membayangkan bahwa hal itu terjadi secara nyata," kata Drew menambahkan bahwa penelitian ini menjelaskan tentang pembelahan laut tersebut berdasarkan hukum fisika.
Tahu kah km apa artinya teman ??
Menurutku teman adalah sesorang yang dapat berbagi apapun dan selalu mengingatkan kita dikala kita berada di jalan yang salah. Ya,, sebagai manusia yang hakikatnya adalah sebagai makhluk sosial interaksi dengan sesama memang pasti terjadi. Kita tak akan mungkin hidup di dunia ini sendirian, apa jadinya jika kita tidak mempunyai teman.
Saya hendak berbagi kisah dan cerita tentang sebuah arti persahabatan yang saya alami, teman-teman terbaik dalam perjalanan hidup saya sampai saat ini.
Nyak !!!! begitualah ku panggil dia.. haha.. terdengar lucu karena nama itu sendiri aku yang memberikannya semenjak dia lahir sebagai teman SMA semenjak pertengahan kelas 1(maaf Bu saya panggil si Dumle begitu). Aku panggil dia dumle saja di corar coretku kali ini.. Biar ku ceritakan sejarah ketika aku bertemu dengannya.
Wuizzzz,, terdengar kabar dari teman-teman sekelasku yang satu SMP denganya "ada siswa pindahan namanya dumle" (2004-2005). Mmm.. nama panggilan yang aneh, setelah mengenalnya aku baru tahu nama yang unik itu adalah kata yang sedang bercermin (baca: terbalik). Duduklah aku sebangku dengannya, pertemuan di awal itu kami langsung akrab, dekat bagaikan kopsus (kopi susu) yang selalu nikmat rasanya jika diminum bersama di warung kopi pagi hari sembari berbincang diantara sekolah dan Agen Minyak terbesar di Baleendah. Bergumel,berbicara tak ada habisnya sampai masa injury time jam masuk sekolah 7.10 berbunyi.. Secangkir kopi panas dan gorengan hangat mantap cuy..
Sekolah serasa miliknya neneknya, rumah dekat namun astaga macetnya minta ampun, selalu saja kesiangan selalu tak pernah disiplin ^_^v (re: damai le, hahaaa).
Kenaikan kelas.
Penjusan IPA dan IPS ditentukan, "gw IPA loe apa mau milih apa nyak??" kataku bilang.. Memang sepertinya Tuhan berkehendak selalu saja aku bersama dengannya,, dengan nilai mepet tembok degradasi dia masuk ipa dan sepertinya mamang jalannya kopsus lagi barsama (2005-2006). Pengumuman kelas IPA IPA 3, disanalah aku semakin menjadi bersamanya, duduk satu meja selama kelas 1 sampai lulus SMA tak ada bosannya aku bersamanya.
to be continue....
Pernah kita sama sama susah
Terperangkap didingin malam
Terjerumus dalam lubang jalanan
Digilas kaki sang waktu yang sombong
Terjerat mimpi yang indah
Lelah
Pernah kita sama sama rasakan
Panasnya mentari hanguskan hati
Sampai saat kita nyaris tak percaya
Bahwa roda nasib memang berputar
Sahabat masih ingatkah
Kau
Sementara hari terus berganti
Engkau pergi dengan dendam membara
Dihati
Cukup lama aku jalan sendiri
Tanpa teman yang sanggup mengerti
Hingga saat kita jumpa hari ini
Tajamnya matamu tikam jiwaku
Kau tampar bangkitkan aku
Sobat
Sementara hari terus berganti
Engkau pergi dengan dendam membara
Dihati
Lirik Lagu Belum Ada Judul- Iwan Fals << klik untuk download
tampar aku sobat jika aku salah,, ingatkan jika aku lelah,, karena aku lemah.. maafkan aku ya sobat jika aku selalu sakitin perasaan kamu.. aku hanya berusaha untuk jadi yang terbaik untuk kamu milikin walau jauh dari sempurna tapi aku sll berusaha mendekati kesempuraan itu.. aku tau duniamu seperti kamu tau duniaku.. aku tau kau ingin selalu ada didekat ku.. hahahaaa.. rasanya ingin terbang segera menemuimu sekalian nyobain bagaimana rasanya naik pesawat terbang.. ya,, kamu adalah hal baru dan selalu menunjukan aku yang baru. aku sayang kamu sobat hidupku - @ichasagita
"sabar.." aku suka kata-kata itu yang keluar dari mulutmu sekan mengakhiri semua keluhanku.. :) aku merasa lebih baik sekarang.. lebih baik.. :)
Audio Hand Corer
download via ziddu: http://www.ziddu.com/download/10281948/Handcorer.0915.WMV.html
link lengkapnya:
Indonesia
http://www.ziddu.com/download/10281948/Handcorer.0915.WMV.html
http://www.4shared.com/video/PxeNfi98/Hand_corer_0915.html
http://rapidshare.com/files/398786661/Hand_corer._0915.WMV.html
In English
http://www.ziddu.com/download/10288701/HandCorerInstructions.WMV.html
http://www.4shared.com/video/UqyXJzFu/Hand_Corer_Instructions.html
http://rapidshare.com/files/398941248/Hand_Corer_Instructions.WMV.html
Apa yang dimaksud dengan budidaya laut?
Budidaya laut adalah upaya manusia untuk meningkatkan produksi organisme laut ekonomis dengan memanipulasi laju pertumbuhan, mortalitas dan reproduksi.
Bagaimana awal mulanya Budidaya Laut?
Budidaya laut mempunyai sejarah yang panjang sejak 2.000 tahun sebelum Masehi ketika orang di Jepang memulai pemeliharaan tiram laut (oyster). Awal budidaya laut atau marikultur di Indonesia ditandai dengan adanya keberhasilan budidaya mutiara oleh perusahaan Jepang pada tahun 1928 di Buton- Sulawesi Tenggara. Selanjutnya, awal tahun 1970-an dilakukan percobaan dan pengembangan budidaya rumput laut (Euchema sp.) di Pulau Samaringa-Sulawesi Tengah, dengan adanya kerjasama antara Lembaga Penelitian Perikanan Laut dan perusaan Denmark. Sementara itu, awal tahun 1980-an banyak pengusaha ekspor ikan kerapu hidup di Kepulauan Riau membuat karamba jaring tancap serta karamba jaring apung sebagai tempat penampungan ikan kerapu hidup hasil tangkapan sebelum di ekspor ke Singapura dan Hongkong. Adapun perkembangan budidaya laut khususnya dalam karamba jaring apung (KJA) dipicu oleh keberhasilan pembenihan ikan bandeng dan ikan kerapu di hatchery secara massal pada tahun 1990-an di Loka Penelitian Budidaya Pantai di Gondol Bali.
Mengapa Budidaya laut ada?
Budidaya Laut memiliki tujuan utama yaitu untuk mengefesienkan dan mengefektifkan waktu dalam menghasilkan organisme laut. Disamping itu budidaya laut juga berguna untuk mencegah ketidakseimbangan ekosistem laut, mengurangi penangkapan ikan secara berlebihan (overfishing), menjaga kelestarian ekosistem laut, menciptakan usaha dan lapangan kerja yang baru.
Apa saja jenis – jenis konstruksi dalam budidaya laut ?
● Keramba Jaring Tancap (KJT) Jaring tancap merupakan jaring kantong berbentuk persegi yang dipasang pada kerangka bambu atau kayu yang ditancap pada dasar perairan. Pasangan kayu / bambu ditancap rapat, seperti pagar, atau hanya dipasang di bagian sudut kantong jaring. Biasanya dipasang di kolong bagian bawah rumah nelayan di pinggir pantai atau dipasang di tengah laut pada kedalaman 2-8 meter waktu surut terendah.
● Keramba Jaring Apung (KJA) Keramba jaring apung yaitu berupa jaring yang konstruksinya berada mengapung di atas air laut dengan jaring berada dibawahnya dengan bahan jaring menggunakan bahan polietilen. Bentuk dan ukuran bervariasi dan sangat dipengaruhi oleh jenis ikan yang dibudidayakan, ukuran ikan serta kedalaman perairan.
Ruang lingkup apa saja yang terdapat dalam budidaya laut ?
Ruang lingkup yang terdapat pada budidaya laut yaitu :
● Aspek oseanografi Fisika (Gelombang, arus, pasut)
● Aspek oseanografi Kimia (Suhu, pH, salinitas, mineral anorganik)
● Aspek oseanografi Biologi (sebaran nutrien)
● Aspek sosial – ekonomi (pemberdayaan ke masyarakat pesisir/petani, pengelolaan produksi, management pemasaran)
● Management lingkungan
Proses Kegiatan Budidaya
Pre budidaya
Segala hal yang harus disiapkan sebelum memulai budidaya :
Permodalan
Penentuan lokasi : Ketepatan pemilihan lokasi adalah salah satu faktor yang menentukan keberhasilan usaha budidaya ikan laut. Karena laut yang dimanfaatkan sebagai lahan budidaya merupakan wilayah yang penggunaannya melibatkan sector lain (Common property) seperti; perhubungan, pariwisata, dan lain-lain, maka perhatian terhadap persyaratan lokasi tidak hanya terbatas pada faktor-faktor yang berkaitan dengan kelayakan teknis budidaya melainkan juga factor kebijaksanaan pemanfaatannya dalam kaitan dengan kepentingan lintas sektor.
Jenis organisme yang akan di budidaya : Jenis-jenis organisme yang dapat dibudidayakan dipilih berdasarkan potensi sumber daya yang ada, organisme yang sudah umum dibudidayakan serta teknologinya yang sudah dikuasai/dihasilkan sendiri di Indonesia, guna untuk menghindari resiko kegagalan yang besar.
Persiapan sarana budidaya : menggunakan KJA atau KJT.
Persiapan Sumber Daya Manusia dan teknik budidaya.
Budidaya
Hal hal yang dilakukan ketika budidaya :
Pembenihan : Pemenuhan kebutuhan benih apabila belum dapat dipenuhi dari hasil pembenihan yang ada, bisa dilakukan dengan cara menangkap dari perairan di sekitar lokasi budidaya dan untuk itu dapat digunakan alat tangkap seperti bubu, pukat pantai, sudu atau jala. Benih alam umumnya memiliki ukuran yang tidak seragam oleh karena itu kegiatan penggolongan ukuran (grading) perlu dilakukan. Selain itu proses aklimatisasi/penyesuaian iklim sebelum ikan dibudidayakan perlu dilakukan untuk menghindarkan kematian akibat pengaruh lingkungan/habitat yang baru.
Pendederan : Yang dimaksud dengan pendederan adalah kegiatan pemeliharaan benih sampai uuran tertentu hingga siap untuk dipelihara dikurungan pembesaran. Lamanya pendederan tergantung dari ukuran awal, tingkat kepadatan dari benih yang dipelihara. Sebagai contoh, untuk benih ikan Kakap putih yang berukuran kurang dari 10 cm dengan padat penebaran 100-150 cm diperlukan waktu satu bulan pada kurungan pendederan yang memiliki lebar mata8 mm (5/16 inch). Selanjutnya dipindahkan ke kurungan pendederan yang memiliki lebar mata 25 mm (1 Inch) dengan kepadatan 40-60 ek/m2 selama 2-3 bulan. ( ini untuk ikan)
Pembesaran : Benih ikan yang sudah mencapai ukuran 50-75 gram/ekor dengan panjang 15 cm atau lebih dari hasil pendederan, selanjutnya dipelihara dalam kurungan pembesaran yang memiliki lebar mata jaring 25-50 mm (1-2 inchi) dengan kepadatan 15-25 ek/m3 dan waktu pemeliharaan dikurungan pembesaran berkisar antara 6-8 bulan. (ini untuk ikan)
Pemberian pakan : Pakan adalah salah satu faktor yang menentukan pertumbuhan dan moralitas ikan yang dipelihara. Oleh kjarena itu masalah kuantitas dan kualitas dari pakan yang diberikan layak dipenuhi.
Pengendalian hama dan penyakit : Sejalan dengan perkembangan usaha budidaya ikan di laut, muncul pula beberapa masalah yang dapat menggangu bahkan menghambat perkembangan usaha tersebut misalnya hama dan penyakit ikan.
Pengelolaan sarana budidaya.
Pascabudidaya
Hal hal yang dilakukan setelah budidaya selesai :
Panen : Panen dilakukan dan disesuaikan dengan ukuran ikan yang dikehendaki atau permintaan pasar. Untuk mencapai ukuran 600-800 gram per ekor dibutuhkan waktu pemeliharaan selama 6-8 bulan dengan survival rate 80-90%. Panen dilakukan secara total di dalam satu kurungan, bisa juga dilakukan secara persial tergantung dari ukuran panen yang dikehendaki.
Pendistribusian
Hingga pembenihan kembali.
Daftar Pustaka :
Laporan Pelatihan Budidaya laut COREMAP tahap II Kabupaten Selayar.2006.Yayasan Mattirotasi.Benteng Sulawesi Selatan.
www.warintek.ristek.go.id/perikanan/Lain%20lain/juknis_ikan_laut.pdf
Disusun oleh :
Randy Kundiarto 230210070001
Zikri Sudradjat 230210070006
Najma Amir Fatah 230210070013
Ibnu Reza Faujan 230210070014
Ogys Feryagi Salim 230210070037
Yoga Gumilar 230210070050
Budidaya Laut
Jurusan Ilmu Kelautan
Universitas Padjadjaran
Piston Coring
Today piston coring is one of the more common sea floor sampling methods. The piston corer was invented in 1947 by Professor Borje Kullenberg to enable the Swedish Deep Sea Expedition to collect long samples of sediment, up to 24 meters long, from beneath the sea floor. This tool acquires samples that are virtually undisturbed, making this tool and modified versions of it a staple in modern sea floor sampling.
Let's take look at the tool and its core sample, and see how it all works.
Piston Corer.
(Photo used by permission, Dr. Mark L. Holmes, Univ. of Washington)
The piston coring tool is winched over the side of the research ship just prior to a sampling run. Notice the long coring tube where the sea floor sediment will be collected, the weight located on top of the tube and the trip arm extending to the left above the weight.
Modified Kullenberg piston corer.
(Credit: US Coast Guard)
Panel 1 - The piston corer appears much as it did in the previous photo, but it is now approaching the sea floor. Notice the parts of the tool, the piston corer, the piston at the tip, and the weight, tripping arm, loops of trawl wire and gravity corer. The entire assembly is connected by wire to the winch on the ship.
Panel 2 - The gravity corer has just touched the sea floor. This triggers the release of the piston corer and it drops to the seafloor. The weight helps the corer impact the sea floor.
Panel 3 - The trawl wire is fully extended stopping the piston inside the core tube, however the core tube continues to penetrate the sea bottom. The vacuum suction created by the stopped piston and moving tube allows the sediment sample to enter the tube comparatively undisturbed. As soon as the sample is inside the core tube, the entire assembly is winched back on board the ship.
Piston core removed from corer.
(Credit: U.S. Geological Survey, US Department of the Interior Eddy Lee,
Texas A&M University, aboard the R/V Gyre)
Once the assembly is back on board, the piston core sample is removed from the corer and cut into more manageable lengths. These small core segments are later cut in half lengthwise so the sample can be examined and subsampled.
Split piston core being subsampled.
(Credit: U.S. Geological Survey, US Department of the Interior Hans Nelson and Gita Dunhill,
USGS - Menlo Park, aboard the R/V Gyre)
The cut and split core sections are described and subsampled for detailed analysis that often includes foram age and environment analysis.
(source : http://oceanworld.tamu.edu/students/forams/forams_piston_coring.htm)
What is it and why do we use it?
The piston corer is a long, heavy tube plunged into the seafloor to extract samples of mud sediment. A piston inside the tube allows scientists to capture the longest possible samples, up to 90 feet in length. They are simple and elegant in design; in 1947, scientist Maurice Ewing said that a piston corer "brings up samples of the ocean floor just as a housewife cores an apple."
How is the piston corer different from other corers?
The goal of all corers is to extract samples of mud. Ewing once referred to corers as cookie cutters. The length and diameter of the mud cookies they extract depends on the type of corer used. Traditional corers are quite simple in design: a long tube surmounted by a ton or so of lead. In the late 1940s, the Swedish oceanographer Börje Kullenberg made modifications on this design, adding an internal piston that helps researchers gather even longer mud samples. Piston corers, like their cousin the gravity corer, are generally used in areas with soft sediment, such as clay. A gravity corer is just a weighted pipe that is allowed to free fall into the water. Piston corers have a piston mechanism that is triggered when the corer hits the bottom. The piston helps to avoid disturbing the sediment.
What enables a corer to capture a sediment sample?
If you have ever poked a straw into a milkshake, put your finger over the top of the straw, then extracted the straw with the ice cream trapped inside, you have an idea of how the piston corer works. Like the straw, the corer plunges into the seafloor and collects mud in its hollow open pipe. A seal on the bottom of the device will retain the sediment sample during retrieval.
What are the advantages of using a piston corer?
Simply making a gravity corer longer does not insure the recovery of a longer sample. The addition of the internal piston allows the soft sediment to be captured without significant compression or disturbance. This allows researchers to capture the best possible sediment sample.
What are the disadvantages of using a piston corer?
They are heavy, long, and sometimes difficult to handle. Because of the operations involved and equipment needed, piston corers cannot be executed from every research vessel. Special handling equipment is required to safely launch and recover a deep sea piston coring system.
Why are cores from the ocean special?
Cores extracted from the sea are especially useful because, unlike land sediments, they are largely undisturbed; no people have dug around them, or walked on top of them. By minimizing disturbance, scientists are able to see the clearest picture of specific time periods on Earth.
By studying sediment, scientists can learn about ocean circulation, climate, the formation of ore deposits, the movement of oceanic plates, salinity of water, and the stability of the seafloor for oil drilling and exploration. Sediment cores allow scientists to see the presence or absence of specific fossils that may indicate climate patterns at times in the past, such as during the ice ages. Some scientists refer to the cores as time capsules, because the information they contain can span the past hundreds of thousands and even millions of years. Scientists may then use this information to improve understanding of the climate system and predict patterns and events in the future.
Jim Broda, research specialist in the Geology and Geophysics Department at WHOI
Lamont-Doherty Earth Observatory of Columbia University: Twelve Perspectives on the First 50 Years, 1949-1999
Woods Hole Oceanographic Institution Exhibit Center, coring exhibit (text by Stephanie Murphy)
(source: http://www.whoi.edu/instruments/viewInstrument.do?id=8087)