Teman...
Terimakasih untuk kebersamaan kita.
Satu bulan lewat sudah kita bersama, saling mengisi dan saling menyemangati.
Aku yang tak bisa menahan rasa padamu, ungkapan itu, kedekatan itu, dan aku memang sedang sendiri, memang tak bisa aku artikan biasa saja semenjak pertemuan kita..
Dan pada akhirnya aku nyatakan maksud hatiku karena memang aku perlu teman saat itu, dan aku mencari
Tanpa keterbukaan, kita tak bisa jalani lagi kebersamaan kita menjadi sesuatu yang lebih.
Aku mungkin kurang sabar, dikala aku yakin, aku tak pernah memaksamu untuk memiliki keyakinan yang sama, namun tahukan aku perlu itu..
Engkau baik, dan aku tahu kamu baik..
Kesepianku yang kau isi, hatiku yang telah membiru yang telah engkau obati.
Maafkan aku, saat ragu ku datang, dia mendatangiku mendesakku bertahan, kecenderunganku, dan aku tak bisa membagi dua hatiku..
Teman. Semoga kamu bisa menjadi temanku tanpa ada luka, karena tak pernah ada niatku untuk menyakitimu dari awal kita kenal, bersama dua sendok eskrim, jalanan yang pernah kita lewati dan air yang mengalir.
Semoga engkau bisa ikhlas, dan selalu aku mendoakan kebaikan untukmu..